Sunday, March 25, 2012

Dari Semenanjung ke Al-Jazeera

Tak terasa seminggu lagi 2 tahun sudah aku menghirup debu dan butir-butir pasir Jazeera Arabian. Sekitar awal April tahun 2010, aku terpaksa meninggalkan orang-orang tercintaku di sebuah kondominium di Semenanung Malaya-Kuala Lumpur, karena penerapan pengetahuan, hidup, pengabdian dan petualangan harus dilanjutkan, maka airmata adalah pertnda ketegaran.

Malam itu gerbong LRT dari stasiun Taman Melati sudah tak banyak peumpang. Di sisi jendela sebelah kiri, kulepaskan pandangan pada kondominium Platinum Victory di bawah bukit itu, dan berpesan agar selalu memberi perlindungan kepada para permata hatiku "I love them". Setelah stasiun Wangsa Maju, mataku menyapu tingkat demi tingkat dan berhenti pada puncak Twin Tower Petronas yang selalu menjadi pemandangan tiap hari dari jendela kantorku. Selamat tinggal Menara Kembar.

Pagi menjelang Fajar, Qatar Airways mendarat di negeri para Syeikh yang kaya gas alam itu. Welcome Dirman Artib to Doha City in spring season.






Then it's actually 1.5 year only, and I have to say good bye to Doha after Ramadhan 2011. I have to continue my life journey to Sultanate of Oman.

At least today I'm still here in Oman Dessert where the first sunlight in Gulf Arabian.


No comments:

Post a Comment